Kebakaran Warung di Kademangan Rugikan Pedagang Es Degan,Kerugian Capai Jutaan Rupiah
-Baca Juga
Kebakaran Warung di Kademangan Rugikan Pedagang Es Degan,Kerugian Capai Jutaan Rupiah
PROBOLINGGO,pojokkirimpro.com.Kebakaran yang terjadi di sebuah warung milik Supatmi (60) di Jalan Raya Bromo, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Sabtu (15/3/2025) siang, menyebabkan kerugian bagi warga sekitar. Salah satu yang terdampak adalah Rahmani (33), pedagang es degan yang berjualan di dekat lokasi kejadian.
Api yang dengan cepat menyebar tidak hanya menghanguskan warung, tetapi juga menyambar dagangan Rahmani. Puluhan kelapa muda miliknya mengalami kerusakan akibat panas dan percikan api, membuatnya tidak lagi layak dijual. "Kelapa ini sudah tidak bisa dikonsumsi, rasanya berubah. Kalau dipaksakan, malah jadi degan bakar," ujarnya dengan senyum pasrah saat ditemui di tempat ia berjualan.
"Saya tidak tahu penyebab pastinya, saya tau sepupu saya pemilik warung ini sedang goreng kue, untuk dijual di warungnya, beberapa menit kemudian ada teriakan, jadi saya keluar dari rumah ternyata api sudah membesar, kata sepupu saya Supatmi ini bilang kalau cucunya pegang korek, selebihnya saya tidak tahu entah dari korek atau penyebab lainnya," tuturnya.
Rahmani menaksir total kerugiannya mencapai sekitar Rp5 juta. Selain bahan dagangan yang rusak, juga 3 elpiji ia juga kehilangan pendapatan akibat kebakaran tersebut. "Saya tidak bisa berjualan sampai bisa mendapatkan stok baru. Ini tentu berdampak pada penghasilan harian saya," tambahnya.
Kebakaran ini juga berdampak pada warga lain di sekitar lokasi. Ketua RT setempat, Robitul Habib, yang turut terdampak, berharap ada perhatian dari pemerintah. "Kami berharap ada bantuan bagi warga yang terkena musibah ini. Tidak ada yang menginginkan kejadian seperti ini terjadi," ungkapnya.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun warga menduga api berasal dari dapur warung. "Saat kejadian, saya melihat asap tebal keluar dari dalam warung, tidak lama kemudian api membesar," kata salah seorang saksi mata, Sa'i warga Laweyan saat melintas.
Warga sekitar berupaya memadamkan api dengan alat seadanya sebelum petugas pemadam kebakaran tiba. "Kami bergotong-royong menggunakan ember dan air sumur, tapi api cepat membesar,"ucap Eko P. Seorang Purnawirawan polri
Petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi segera melakukan tindakan pemadaman. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk memastikan api benar-benar padam. "Beruntung, api tidak menyebar lebih luas ke bangunan lain," ujar Sukirno.
Kebakaran ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya api, terutama di lingkungan tempat usaha dan pemukiman padat. "Hal-hal kecil seperti pengecekan instalasi listrik dan peralatan memasak bisa mencegah kejadian serupa," ujar Nurul seorang warga yang ikut membantu pemadaman.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran. Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi mengenai total kerugian keseluruhan akibat peristiwa ini.
Masyarakat setempat berharap ada langkah konkret dari pemerintah dalam memberikan bantuan bagi korban, terutama mereka yang kehilangan sumber penghasilan akibat kejadian ini. "Semoga ada perhatian agar kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa," tutup Rahmani.(Iday/Ysn).