JAM-Intelijen: Menciptakan Kondisi Harmonis dan Sejuk Antar Tokoh Agama dan Tokoh Penghayat Kepercayaan Guna Menyukseskan Pemilu 2024
-Baca Juga
JAM-Intelijen: Menciptakan Kondisi Harmonis dan Sejuk Antar Tokoh Agama dan Tokoh Penghayat Kepercayaan Guna Menyukseskan Pemilu 2024
JAKARTA,pojokkirimapro.com.Rabu 25 Oktober 2023 bertempat di Hotel Ambhara, Jakarta, Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Dr. Amir Yanto membuka sekaligus memberikan sambutan pada acara Rapat Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Tim PAKEM) Tingkat Pusat 2023 dengan pihak terkait yaitu Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, Majelis Ulama Indonesia serta Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kepercayaan di Indonesia.
Adapun rapat koordinasi Tim PAKEM
kali ini mengusung tema “Peran Tokoh Agama dan Tokoh Penghayat Kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Guna
Menyukseskan Pemilu Tahun 2024”.
“Rapat Koordinasi ini diharapkan
dapat meningkatkan kerja sama dan sinergitas dalam rangka deteksi dini dan
mengantisipasi munculnya aliran-aliran keagaamaan yang dapat meresahkan
masyarakat, mengganggu ketentraman dan ketertiban umum,” ujar JAM-Intelijen.
Dalam sambutannya, JAM-Intelijen menyampaikan bahwa Tim PAKEM telah menorehkan hasil positif dalam menangkal ajaran-ajaran ataupun paham-paham yang menyimpang, seperti Islam Jama’ah, Ahmadiyah dan Al Qiyadah Al Islamiyah (Gafatar).
Selain itu, pada acara Rakor ini telah
menghadirkan narasumber yakni Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika pada
Kemeterian Kominikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan. Materi yang
disampaikan yaitu mengenai perkembangan teknologi informasi yang dapat
berdampak positif dan negatif, khususnya terkait penyebaran berita bohong dan
ujaran kebencian. JAM-Intelijen berharap agar perbedaan-perbedaan paham,
Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) dapat dilakukan
pencegahannya.
Selain itu, JAM-Intelijen juga
menekankan agar media sosial di masyarakat perlu dikelola dengan baik.
Penyebaran paham-paham keagamaan yang menggunakan media sosial perlu menjadi
perhatian para Tokoh Agama dan Kepercayaan.
“Sering terjadi percakapan dalam
media sosial yang isinya saling mencaci, memaki, bahkan menghina antara
kelompok satu dengan kelompok lainnya yang berpotensi menimbulkan konflik
sosial. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang benar dalam ber-sosial
media dari hulu sampai ke hilir,” ujar JAM-Intelijen.
Selanjutnya, JAM-Intelijen
mengapresiasi atas kehadiran narasumber Prof. Dr. M. Nuh yang menyampaikan
materi terkait kiat-kiat menciptakan kondisi yang harmonis dan sejuk antara
para tokoh agama dan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Selain permasalahan aliran
kepercayaan dan aliran keagamaan tersebut, saat ini kita sudah memasuki
pelaksanaan tahapan Pemilu dan Pilpres 2024, JAM-Intelijen menyampaikan Tim
Koordinasi PAKEM dapat melakukan peringatan dini (early warning) dan
deteksi dini (early detection) terhadap potensi-potensi konflik yang
berlatarbelakang agama dan mencari pemecahan masalahnya.
Dalam rangka menyambut pesta
demokrasi tahun 2024, JAM-Intelijen juga membekali tokoh-tokoh Agama tentang
literasi media melalui materi yang disampaikan oleh narasumber. Dengan
pembekalan materi tersebut, diharapkan dapat menetralisir terjadinya polarisasi
keagamaan yang disebabkan oleh narasi hoax dan hate speech tentang
agama yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa.
Rapat Koordinasi Tim PAKEM dihadiri oleh Direktur Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan (Direktur B) pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Ricardo Sitinjak, para peserta Rakor dari Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, Majelis Ulama Indonesia serta Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kepercayaan di Indonesia. (K.3.3.1).